Akhirnya, selesai sudah 10 bab (baca: 10 semester) cerita hidup saya di Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya.
Bangga? Senang? Sedih? Terharu?
Ada banyak perasaan tercampur baur yang saya tidak tahu pasti persentase setiap perasaan itu. Tapi satu yang pasti: saya masuk jomblo dan keluar juga jomblo. Hidup JOKER (baca: JOmblo KERen)!!! hahahahaha xD (Tunjungsari, 2011).
Malam ini, saya ingin mengenang setiap semester yang saya lalui. Setiap cerita yang membuat saya tumbuh menjadi seseorang yang sangat kuat; jauh berbeda dengan saya yang baru lulus SMA dulu =)
Baiklah, kita mulai saja yaaaa =)
Prolog
Saat itu, saya masih ingat dengan jelas bagaimana saya baru saja lulus SMA. Saya yang dulu seperti apa ya? Saya sangat menyukai sastra (sama dengan ke-13 anak Bahasa lainnya). Masih sangat ingat puisi favorit: A Poison Tree danDesiderata. Saya sangat menyukai menari. Kegiatan menari saya yang terakhir saat itu adalah 18 jam (2 hari) workshopJazz-Funk-HipHop. Saya nyaris tidak melanjutkan kuliah dan ingin sekolah menari dan masuk ke EKI Dance Group. Di hari saya audisi di EKI Dance Group, saya memutuskan untuk ikut Open House Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Masih ingat sekali MC di Open House itu (Etha dan Otto dengan rambut keriting gondrongnya). Saya memutuskan untuk kuliah formal sebagai bekal hidup saya. Saya seolah mengganti kegiatan menari dengan olahraga. Ya, saat itu saya sudah menyukai tennis. Lalu, ya, saya baru saja “selesai” mengalami the first onset of major depression. Ketika lulus, gejala-gejala tersebut sudah memudar, tapi saya belum merasa sebegitu sehatnya. Untungnya, saya bertemu dengan teman-teman yang membantu menyehatkan saya. Ya, saya bertemu Stephany Natalia (Nene; 2006-70-091) dan Gladys Gunawan (2006-70-083) di Pramabim hari pertama, bahkan satu kamar. Walau sekarang sudah tidak sebegitu dekatnya dengan Nene, tapi terima kasih Ne… namamu kuingat terus kok sampai sekarang sebagai teman yang pernah berjuang bareng =)
Kalau Gladys… *narik napas*… what can I say? Mulai dari sahabat ampe “selingkuhan” hahahaha.
Semester 1
Apa yah yang bisa dikenang dari semester 1?
Hmm… mari saya coba ingat secara detail.
Saya salah satu dari 3 orang mahasiswa “nomaden”. Ya, hampir semua mahasiswa memiliki satu seksi saja untuk semua mata kuliah. Saya termasuk mahasiswa yang berada di beberapa seksi untuk beberapa mata kuliah. Lumayan lah untuk mengenal banyak orang, setidaknya tahu wajah dan tahu nama hehehe. Banyak yang mengira saya anak IPA (entah kenapa), tapi saya anak Bahasa tulen (ya, saya menemukan teman dari bahasa juga! Martya atau Iya disebutnya).
Jujur, setelah menjalani kuliah, saya sempat takut IP saya tidak mencapai 3.00 xD
Dan, ya, saya melakukan “pembalasan dendam” terkait organisasi. Saya dilarang oleh ibu saya untuk ikut OSIS ketika SMP dan SMA (sempat menghasilkan perang dunia ke-III di rumah). Akhirnya saya mengikuti 2 kegiatan untuk semester pertama saya; Koordinator Seksi Dana untuk FUNTUSSIX (Acara Tutup MABIM 2006) dan Seksi Bazaar untuk PsychoBAPE (bookfair). Jujur, saya ingin ketawa terkadang kalau mengingat kinerja saya saat itu. Sebagai koordinator, kerjaan saya tidak rapi, kurang mengayomi, dan lain sebagainya. Sebagai staf seksi bazaar juga kerja saya tidak sebegitu maksimalnya (Maap ya Kak Anna!).
Oh ya, saya sudah mengenal Egis di sini. Dia memanggil saya dengan sebutan Heso sejak semester ini seingat saya.
Saat itu, saya dekat dengan Gladys dan Nene. Oh, tidak lupa, saya berkenalan dengan Michelle Andina Kirwanto, Gunawan, dan Barnabas Januario saat itu.
Semester 2
Kata orang-orang, nilai semester dua itu biasanya terjun bebas. Tapi gak berlaku untuk saya sih untungnya.
Seingat saya, semester ini banyak sekali “pertengkaran” dengan Mas Darma hehehehe
Semester ini juga mengenal dosen yang okeh banget bernama Adih Respati di kelas Psikologi Umum 2 (masih ingat jelas kalau setiap minggu ada kuis dan blog “on daily basis”-nya yang menarik untuk dibaca) dan Mas Ferdi di kelas Statistik 2 (masih ingat adegan “lalat menempel di proyektor” hahaha). Tidak lupa, saya sangat menyukai kelas Psikologi Kepribadiannya Mba Della (terima kasih, Mba! Ilmunya berada di preconscious saya dengan baik sampai saya sidang xD).
Saya mulai dekat dengan teman lainnya, Natania Chrisantine. Saat itu saya juga masih aktif di kepanitiaan dan mendaftar sebagai fasilitator Pramabim-Mabim untuk angkatan 2007. Mengenal Bibi Asdaputra untuk pertama kalinya dan ngeri juga awalnya sama dia haha. Untuk pertama kalinya juga menjadi saksi “kisah” Zeindy dan Bibi dimulai (sampai saat ini, masih ingat bener).
Saat itu, Gladys sudah menjadi Wakil Angkatan dengan Sony, Fefe, Krisna, dan Martinus. Saya mulai mengenal KOMPSI saat ini, tetapi belum benar-benar jelas.
Semester 3
Berkenalan dengan lebih banyak teman baik; Purika Desinta, Jeanne Tania, Mellisa Tarto.
Saat itu, saya sangat enjoy dengan Pramabim-Mabim 2007 bersama Jeanne. Mengenal banyak mahasiswa baru.
Ya, masih sangat ingat Linda Maysha dan Ahtami Eliputri di tronton. Masih ingat adu pendapat saya tentang “task dan people oriented” dengan Roy Pratomo di Gerben. Dan masih sangat ingat mengurus Marcelina Melisa yang muntah di tronton dalam perjalanan pulang dari Cibodas ke Jakarta. Yusin yang beberapa kali ke rumah untuk meminjam catatan dan belajar Psikologi Faal bareng. Oh, tidak lupa… masih ingat Rebeka Pinaima yang meminta saya tolong saya untuk foto dia dan kelompoknya di depan lift Pelangi yang dekat Gramedia.
Menjalani kepanitiaan terakhir saya karena saya sudah berniat untuk masuk di HIMAPSI setelahnya. Well, saya bukan seorang konseptor, sulit berpikir abstrak juga, jadi mungkin HIMAPSI langkah awal untuk belajar sedikit demi sedikit perihal organisasi. Tapi, saya akan mempertimbangkan kembali kalau nama saya keluar sebagai calon Wakil Angkatan.
Dan ternyata, nama saya keluar sebagai calon. Jadi, oke, saya mencoba untuk mulai mengasah kemampuan saya di sana. Jujur, saat itu saya merasa tidak mengerti apapun tentang sistem, konsep, organisasi, dan lainnya. Ngeri.
Tidak lupa, saya dan Gladys menjadi asisten dosen Metodologi Penelitian 1 di kelas Mas Darma sebentar (ada Marshanda-nya kalo ga salah ya) dan kemudian dipindah ke kelas Mba Tyas (ternyata ini dulu kelasnya Okki & Becky toh… saya ga engeh sama sekali hahaha).
Semester ini saya mengenal dosen yang teramat antik dan okeh, Mba Atink di kelas observasi! (masih inget abis gue kalo dulu lu radang tenggorokan dan ngajar dengan metode “chatting” via komputer dan infocus) ;D
Semester 4
Semester neraka tingkat 1 kalau kata senior. Ya, neraka memang. IPK saya turun dari 3.58 menjadi 3.44. Saya mengalami dua grief sekaligus di sini. Tapi, saya berusaha untuk tetap optimal dan melarikan diri ke pekerjaan di KOMPSI (selain melarikan diri ke Ciater selama 2 hari). Mungkin, ini adalah awal mula saya menjadi sangat dekat dengan KOMPSI. Semester ini, tema-nya adalah perjuangan bagi saya. Saya ga akan lupa semester ini diawali dengan “semprotan” dosen bernama Mas Raymond, Wadek III saat itu, karena saya salah menjumlahkan dana di proposal. Sejak itu sejujurnya saya pernah berkata dalam hati: “kalau jadi sekjen kayak Egis mesti ketemu terus sama Mas Raymond ya? untung deh. Ga akan mau jadi sekjen”. Hahaha saya takut loh waktu itu sama beliau.
Semester ini, ya… saya sangat banyak terbantu oleh Michelle dan Gladys untuk hal-hal terkait KOMPSI. Rundown Open House yang obul super parah dan design buletin KOMPSI dibantu Michelle. Mereka membantu saya dalam hal-hal sistem,brainstorming, dsb. Egis juga sangat membantu saya yang masih sangat “hijau” soal KOMPSI dan lain sebagainya.Rhe dan Mitae pastinyaaaa, teman yang menyemangati, teman gilak, teman yang memberikan dukungan dalam mempersiapkan diri saya =)
Makasih yah kalian semua untuk kenangan asik ini! =D
Oh ya. Nama Eleonora melekat pada nama saya di semester ini.. alias baru saja dibaptis secara Katolik =)
Semester 5
Semester neraka tingkat lanjutan. Temanya, masih perjuangan. Satu grief kembali melanda di tengah-tengah saya dipersiapkan menjadi calon sekjen. Saya ingat saya sempat “melarikan diri” ke Bandung untuk merenungkan hal-hal yang terjadi dan memantapkan keputusan saya untuk maju sebagai calon sekjen. Saya juga melarikan diri ke kuliah dan KOMPSI. Ya, nilai-nilai semester ini di luar dugaan mencengangkan (A dan A- semua, kecuali Kontes). Untuk bantuan dalam menjalani hari-hari ini, terima kasih Mba Wieka =)
Di semester ini, saya mulai sering berinteraksi dengan William SB. Mungkin, dialah salah satu motivator saya dengan kata-kata andalannya: DO NOT LIMIT YOUR CHALLENGE, CHALLENGE YOUR LIMIT!
Di semester ini saya mulai mengenal dan berpacaran dengan Yulius Sutantra (yang akhirnya lulus duluan haha selamat ya Yus! =D). Dan tidak lama kemudian putus karena satu dan lain hal.
Dan ya, di semester ini saya menyadari bahwa saya sudah jatuh cinta dengan KOMPSI… tepatnya selama mempersiapkan diri menjadi sekjen. Dan saya rela melakukan apapun untuk KOMPSI.
Saya sangat berterima kasih pada Jeanne di semester ini. Terima kasih sudah menemani saya hampir di sepanjang waktu di kampus. =)
Terima kasih untuk waktu-waktu Kontes yang seru abis bersama Nene =)
Dan, untuk alasan yang tidak bisa disebutkan, BIG thanks for Adys! =D
Semester 6
Ya, pacar saya saat itu adalah KOMPSI dan kuliah. Saya lebih tertarik dengan dua hal itu daripada berurusan dengan hal-hal berbau pacaran dengan pria. Tapi, ya, saya memang “bermain-main” dengan beberapa pria saat itu, sebatas pemenuhan kebutuhan afeksi. Bagi saya, pacaran bukan prioritas pertama, kedua, atau bahkan ketiga.
Hubungan saya dan KOMPSI sangat erat saat itu. Masih ingat bagaimana saya membuat sistem pembagian dana IKM yang membuat saya harus berinteraksi dengan Mas Raymond berkali-kali (saat ini, saya sudah tidak takut dengan beliau hahaha). Dari tatap muka, hingga sms, e-mail, skype, web-cam… dari siang, malem, tengah malem. Saya rela, asal KOMPSI bisa lebih baik lagi. Prinsip saya saat itu: “Apapun, selama KOMPSI bisa lebih baik. Apapun, selama keputusan yang saya ambil berdasarkan kebaikan mahasiswa secara umum untuk jangka panjang. Whatever it takes“.
Sayangnya, saat itu, saya menjadi jauh dengan Barnabas Januario karena peran kami. Saya sangat kehilangan dia saat itu (yeah, another grief).
Saat itu… saya memang benar-benar cinta dengan organisasi ini. Sangat amat bersyukur dengan keberadaan banyak orang di dalamnya: Marcelina Melisa, Laura Jane, Rendy Wirawan, Okki Sutanto, Andintan Mitayani,Debora Astrabelia, Arga Indranto, Martya Litna, Sami Asesanti, Daniel Bernard, Brigitta Graciela,Mascha Moeis, Roy Pratomo, Sebastian Partogi, Teressa Putri, Silvyana, Adela Pradikta, Ashiela, Bibi Asdaputra, Krisna Adiasto, Anastasia Prima. (Lihat, saya mengurutkan berdasarkan kelompok tim dan kelompok utusan loooh *apaan sih sot* xD)
Saya mempercayai mereka. Tapi ada beberapa orang yang memang secara khusus saya berikan perhatian lebih dengan tujuan berbeda. Misalnya, Putri dan Okki (melalui rapat WA 2007 di sabtu sore), Ipy (melalui kejadian kecil di Hall C :p)… yang saya yakini sedari awal bisa menjadi orang-orang yang berpengaruh di organisasi FPUAJ. Wah… akan panjang sekali kalau saya sebutkan satu persatu kepercayaan dan harapan saya terhadap setiap pengurus. Silakan saja ditanyakan pada saya harapan dan kepercayaan saya lewat message kalau berniat haha xD
Semester 7
Semester yang…. tidak gila untuk kuliah, tapi gila untuk KOMPSI. Sejumlah hal yang sulit mulai berdatangan dan jadwal KOMPSI mulai memadat. Dimulai dari kemuakkan organisasi terkait beberapa hal yang menginisiasi demonstrasi. Masih ingat bagaimana Mas Indra dan Mas Raymond mulai memberikan pengetahuan mengenai demonstrasi, strategi, dsb. Masih ingat bagaimana saya terdiam dengan salah satu risiko-nya: drop out. Saat itu, keluarga juga sedang mengalami masalah yang membebani saya. Tapi, di tengah-tengah itu semua… hari-hari saya mulai diwarnai dengan hal-hal menarik juga. Saya memiliki kesibukan baru sebagai asisten dosen Metodik Tes (dengan dosen unik bernama Mas Bimo) dan beberapa kegiatan penghasil uang. Kedekatan antar organisasi juga ikut mencerahkan hari saya; ya, masih ingat bagaimana kita semua beradu pendapat di satu rapat hingga suasana memanas dan di akhir rapat kami saling tertawa dan berpelukan (Thanks, Donny, Kelvin, Rio, Ganis). Kedekatan antar pengurus KOMPSI mulai meningkat juga karena kesibukan pekan pemilihan, pekan debat, isu demo, dsb. Tidak lupa, saat itu sudah mulai merebak isu kedekatan saya dengan salah satu pengurus, yang saat itu adalah sahabat, teman nyampah, dan teman bertukar pikiran saya. Saat itu, peran sekjen membuat saya cukup terjaga untuk me-maintain image. Sekjen adalah pemimpin dan pemimpin adalah panutan… tidak lupa pada prinsip saya, apapun untuk KOMPSI. Jujur, saat itu… saya kelelahan dengan semua hal yang terjadi. Saya yakin, dengan sikon itu, saya sudah banyak melukai banyak orang karena saya hanya menjalankan kewajiban saya sambil seolah menutup telinga. Ya, saya melukai orang terdekat saya, Jeanne, Misha, Nene, dan mungkin juga orang lain. Maaf, karena sikon saat itu benar-benar sudah memaksa saya berada di satu titik di mana saya sendiri sudah kelelahan. Maaf, saat itu saya mengecewakan. Saat itu, saya hanya berharap bahwa saya dapat dimaklumi dan dimengerti, karena saya tengah bekerja demi kepentingan semua organisasi dan juga mahasiswa bersama KOMPSI. Bukan tentang mana yang lebih penting. Ini sih sama saja dengan “pilih mana: suami/istri atau pekerjaan”… keduanya ya penting. Tapi, ya… saat itu saya memang mengecewakan. Saya akui =’)
Dan semester ini awal mula saya mengenal Mba Wulan.. dosen yang sampai saat ini terasa lebih dari sekadar dosen bagi saya. =)
Semester 8 & 9
Begitu banyak cerita di semester ini. Tetapi, mungkin saya tidak bisa menjelaskan satu per-satu.
Saya banyak belajar dari seorang Okki Sutanto. Terima kasih untuk banyak pengalaman yang mendewasakan saya =)
Saya belajar banyak dari Ipy. Sadar atau tidak, dia telah menjadi tempat saya berkaca pada hidup saya. Entah sejak kapan, saya menganggap dia seperti adik sendiri =)
Saya banyak belajar dari seorang Rebeka Pinaima. Mungkin, saya tidak akan pernah menemukan pengalaman yang begitu unik kalau saya tidak mengenal dia =)
Tentu saja, saya banyak belajar dari Gladys, Nia, Iya, & Michelle (teteeep). Walau mungkin tidak sering bertemu, komunikasi tidak begitu intens. Saya tetap merasa kalian seperti saudara sendiri =)
Terima kasih untuk pengalaman dan belajar OD bersama Sean Justin, Almira, Olin =D
Di semester ini, terima kasih juga untuk Dewo dan Joe. Banyak cerita yang bisa dibagi bersama. Terima kasih ya =)
Semester 10
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan, entah karena private ataupun karena memang tidak banyak yang terjadi kecuali pengembangan dan perbaikan internal diri saya. Tentunya dengan bantuan teman-teman saya (Adys, SB, Ipy, Becky, Iya, Ogi, Valen, Roy, Krisna, Amal, Bibi, Zeindy, Daniel, Gratje, Moko, Michelle, Nia, Nina, Oliv, Deztvyl, Kharis, Tesar, Putri, dsb)! =D
Saya masih menantikan penelitian bersama Mba Rosa Delima.. hahaha terima kasih untuk diskusi-diskusi menarik di ruang dosen honorer, saya bersedia untuk jadi “bidan” lagi kalau dibutuhkan hahaha ;D
Tidak lupa, terima kasih untuk Mba Ocha. Obrolan kita sangat membantu saya! Terima kasih banyak yah Mba =D
Makasih banyak untuk teman-teman tim sukses sidang Mei (Pithe, Krisna, Shelvina, Vinny, Arum) =D
Dan… special THANKS untuk Mba Lyly… terima kasih sudah menemani saya (dan 2006 lainnya) sebagai PA saya, sebagai konselor saya di semester 8, dan sebagai Pembimbing Skripsi saya di semester 9 dan 10. Terima kasih banyak Mba! *peluuuk* =D
Walau tidak tersebut secara detail satu per-satu, tetapi masih banyak lagi orang-orang yang spesial untuk saya selama 10 semester ini.
Terima kasih =)
Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari pendewasaan saya.
Terima kasih karena telah menjadi bagian dari hidup saya.
=’D
Sampai sekarang saya tidak tahu dengan apa saya harus membalasnya (baca: ga mungkin dengan sushi tei, kecuali saya mendadak kaya karena berjodoh dengan Prince Harry *ngarep) xD
-eljez
Membaca postingan ini membuat gue merasa sangat, sangat muda
Hahahaha.. Iya, saya dah tua nih kalau dibandingkan dengan mahasiswa. Padahal mah… my life is just about to begin NOW =)
(jadi yang kemaren-kemaren apa dong sot?) xD
Beda generasi ya sott.. haha.. tapi I'm glad to see that your life was meaningful.. Keep glowing and growing ya… š
Hahahaha… iya Saarr… beda generasiii hahaha xD
You, too, have a blast in FPUAJ! Nikmati abis-abisan masa-masa di sana ya =)
I got my names, 3 times…
It's an honor to be your friend š
zfn…. koq ga bisa nebak ya gue ini siapa? hahaha
siapapun itu kalo gue sampe nyebut nama lu 3 kali… it means I do trust you and I'm glad to be your friend =)