Let’s Make More Laughters! =D

Baiklah… mari menepati janji gue untuk bercerita di posting-an blog beberapa waktu lalu! =)

Mari kita mulai dari beberapa waktu lalu ketika gue dieliminasi dari Stand Up Comedy Indonesia Season 2.
 
It was a great experience to be on stage. Sungguh. Gue sangat menyukai berada di panggung Stand Up Comedy Kompas TV. Mengenal 12 orang sakit jiwa lainnya yang sangat menginspirasi. It was a great pleasure. Ketika gue diumumkan bahwa gue dieliminasi di minggu pertama show, it was not that hard. Yang terasa menyedihkan hanyalah gue kehilangan waktu bersama 12 orang teman baru gue itu. But then it got harder the next days. Terutama ketika show itu ditayangkan perdana. Beberapa kalimat membuat gue merasa kecewa terhadap diri sendiri. Kalau hanya kalimat “eljez tidak lucu”, gue masih bisa handle. Tapi ada kalimat yang sampai saat ini pun masih terngiang di otak gue: “Kesalahan Indra Yr memilih eljez”. That sentence got me thinking that maybe I was a failure, that maybe I wasn’t supposed to be on that stage. Selama satu minggu penuh gue tidak ingin mengingat bagaimana gue di panggung itu, gue tidak ingin open mic. Tapi, gue terselamatkan oleh 3 hal: telepon, twitter, dan pikiran gue sendiri. Gue telepon dengan William SB (bos gue) dan Pandji di minggu itu… mereka membuat gue berpikir untuk tidak menyerah. Twitter membantu gue ketika gue sudah berpikir untuk tidak menyerah; tawaran untuk open mic di UNJ datang.
Open mic di UNJ buat gue saat itu menakutkan. You can ask people who saw me that day that I was trembling.. gue gemetar dan satu-satunya alasan yang bisa gue pikirkan adalah gue gugup. Open mic hari itu tidak buruk, pecah, tapi tidak bisa juga dibilang sangat baik.
 
Sejak open mic UNJ, I admit that I was escaping. Gue tidak ingin terlalu dekat dengan stand up comedy dulu beberapa saat dan gue juga punya alasan bagus untuk mengalihkan fokus. Gue fokus ke Smile For The Future, ke beberapa training yang terus menghujani Aethra Learning Centre. Gue tenggelam dalam kesibukan training. Gue bukan tidak rindu stand up comedy. I missed doing open mics… dearly. Tapi gue terlanjur tenggelam dalam jadwal training dan training adalah hal yang juga menyenangkan buat gue.
Sampai akhirnya suatu malam Ernest mengirimkan DM Twitter ke gue bertanya apakah gue free tanggal 10 Juli 2012. Eits… engga kok, dia cuma bilang bahwa dia udah netepin tanggal untuk Merem Melek Finale dan memang nyokap gue pengen banget dateng ke show-nya Ernest. Beberapa hari kemudian, Ernest message gue via Whatsapp dan menanyakan apakah gue bisa jadi openner dia di Jakarta bareng Kak Diyah (Sakdiyah Ma’ruf). Tanpa pikir panjang, gue mengiyakan. Dan beberapa menit kemudian, gelisah melanda hahahaha. Gue udah lama gak open mic cuuuyyyy!!! Ini sih nekad to the max! Tapi gue inget kata Pandji waktu di telepon itu bahwa gue harus kembali open mic, latihan lagi, buktikan bahwa mereka salah tentang gue. So there are 3 main reasons why I should be doing this:

1. Ini adalah tur stand up comedy pertama di Indonesia! Ini sejarah! Dan gue mendapat kesempatan untuk mejadi bagian dari show ini.
2. Ernest adalah salah satu comic yang pernah menjadi mentor gue waktu ‘buka klinik’ di Atma dulu. Mungkin gue mengecewakan di panggung stand up comedy Kompas TV. Sekarang waktunya membayar kekecewaan itu dengan performa yang lebih baik.
3. I have to prove them wrong. Gue ingin membuktikan bahwa mereka salah tentang gue.
Sejak itu, gue memulai persiapan. Gue mengajak manager tercinta Marlin Rusli untuk menginap dan membahas materi yang akan dibawakan. Gue menelepon Kak Diyah untuk menentukan tema battle. Gue menulis ulang materi beberapa kali. Gue juga bertemu Ernest untuk trimming materi dan banyak sekali saran yang konstruktif… saran yang gilaaa tapi jenius! Open mic…. sayangnya hanya satu kali di Coffee Toffee Hang Lekir bersama 10 comics dan beberapa orang lainnya menjelang final stand up comedy Indonesia season 2.. Latihan gue lakukan di rumah sendirian atau bersama adik gue. Public speaking gue latih ketika gue training dan harus menjadi fasilitator… setiap kesempatan yang ada sebelum show gue manfaatkan walau harus dadakan bawain materi training.
Hari H!
Oh well, H-1 malam tenggorokan gue radang ringan (agak hardcore H+1). Pertama kalinya ketemu langsung Kak Diyah! Oh man! Kayak ketemu kakak sendiri! Sebelum bertemu, kami sering banget sehati (sehati telat kirim naskah, sehati tentang tema, sehati mau nge-twit apa). H-beberapa jam, gue dan Kak Diyah latihan di depan Ernest dan Kak Meira. Latihannya cukup baik dan untung banget latihan karena satu set bit gue memang sebaiknya tidak dibawakan karena gue belum mencapai level itu dan memang bukan gue aja rasanya. H-1 jam…. yak bapak-bapak ibu-ibu… saya tegang… gimana kalo gue lupa kayak dulu…. gimana kalo ternyata gue emang ga bisa. H-5 menit gue naik, I saw Kak Diyah did an amazing job on stage! Really! Gue sangat sangat sangat merasa Kak Diyah keren banget!!! Bangga bisa perform bareng dia!! =D
Dan gue naik berikutnya. Bodo amat! This is me on stage, bukan kompetisi lagi, bebas ngomong apa, terserah orang mau tertawa atau engga.. yang penting gue tunjukkin apa adanya gue. And the audience laughed. You know what Kelly Clarkson sang? “A moment like this, some people search forever”. An awesome experience!!! =’D
After that, I saw Ge. He was just amazing as usual. Dan menepati janjinya di twitter untuk show telanjang dada hahahahaha.
Then, last but of course not least, Ernest on stage. Tajam. Gue sangat senang karena kebudayaan Cina, mitos-mitos semua habis dibahas dengan sudut pandang yang berbeda tapi kita semua setuju akan sudut pandang tersebut. Like Ge said, gue juga sangat salut dengan set Ernest yang rapi! Gue ikut bangga melihat Ernest di atas panggung! He is definitely a star, like my mom always said when she saw or talk about Ernest!
Di akhir show tadi malam, 3 hal yang menjadi alasan gue menjadi openner menjadi sebuah hal yang tidak akan gue lupakan.
Pertama, sejarah tercipta dan the finale is indeed an epic finale (seperti yang dibilang di poster: “an epic finale”). =D
Kedua, gue cukup yakin bahwa gue sudah membayar dengan performa yang baik tadi malam. =)
Ketiga, I prove them wrong!
Semalam ketika semuanya selesai gue berteriak-teriak di kepala gue “I DID IT!!!”. Indra YR tidak salah memilih gue. Senang banget ketika Om Maman berkata 2 hal: “kenapa kamu keluar pertama ya?”, “Aku sempat ragu apa bisa karena di awal harus hangat dan naik banget. Ternyata…” (kurang lebih kata-katanya begitu… maaf bukan verbatim hehehe). Dan tidak lupa ketika beliau bilang “Harga tiket Merem Melek kemurahan melihat kualitas show-nya”… Ernest must be so proud to hear this! =D
Soooo… Let’s make more laughters!!! =D
 
 

3 thoughts on “Let’s Make More Laughters! =D

  1. Akhirnya lucu juga! hahaha…
    loe selama ini bukannya ga lucu kok, hanya loe terlalu tegang untuk menjadi lucu, terutama dalam kasus standup comedy ya, di mana jokes hanya bisa diterima ketika loe mengkomunikasikan dengan jelas setup.. jadi kemaren loe luar biasa karena loe sangat tenang dan enjoy untuk berbicara di depan sana.. 🙂
    semangat!!

  2. wiii.. parah sekali bilang “Kesalahan Indra Yr memilih eljez”, semangat Mbak. Yang jelas peserta SUC Kompas TV 2 comic terbaik dari sekian yang udah daftar..

    Terus posting kayak gini Mbak, comic2 cewek biar termotivasi juga.hehe 😀

    henawirasatya.com || @sintingg

  3. wahhh… bener2 menginspirasi dan memotivasi… ternyata emang ga gampang buat orang ketawa,, apa lagi bikin cowo ngetawain diri mereka sendirii..
    tapi gpp.. jalan masihh panjang.. semoga aku bisa segera menyusul mu… hahaahhaha yeeahh!!! thx banget buat tulisan sama sharingnya jezz 😀
    oiaaa kalo butuh asisten trainer, aku bersedia lo… :p *semacam jobless*

    gabriella DINO | @dinofolcker

Leave a reply to monsieursb Cancel reply