Buat gue agama dan fansclub itu punya persamaan.
Sama-sama punya anggota.
Sama-sama punya sosok yang dipuja oleh anggotanya.
Sama-sama punya jadwal rutin gathering/kumpul untuk membicarakan atau memuja sosok yang dipuja oleh mereka para anggota.
Dan sama-sama punya anggota fanatik yang nyebelin.
Tapi…. ada bedanya.
Senyebel-nyebelinnya anggota fanatik fansclub, dia gak akan maksa lu untuk suka sama sosok yang mereka puja. Paling-paling dia cuma ngoceh nonstop soal pujaan hatinya.
Dia gak akan senyebelin pemeluk agama yang fanatik. Yang berusaha menyeret lu untuk mengubah keyakinan lu dengan menghina/menjelekkan/menyebutkan hal negatif/kekurangan dari agama lu.
Gue gak suka dengan pemeluk agama apapun yang fanatik.
Fanatik berbeda dengan lu memang rajin melakukan pelayanan.
Fanatik adalah ketika lu sudah mulai sering memperkosa kata mukjizat.
Menurut KBBI, mukijzat adalah kejadian (pertistiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia.
Mereka yang fanatik menganggap hal-hal yang dapat dijangkau oleh kemampuan akan sehat manusia adalah mukjizat.
Contoh. Ini kisah nyata, senyata-nyatanya. Gue mendengar kesaksian seorang pemeluk agama yang fanatik.
“XXX sembuh dari Rumah Sakit. Dan ini semua seperti mukjizat… ketika kami keluar Rumah Sakit hujan mendadak reda, seperti diberikan jalan oleh Tuhan. Dan sebuah Taksi meluncur seperti sudah disiapkan untuk kami”.
Gue cuma bisa menjerit dalam hati saat itu: “ITU TAKSI EMANG PENGKOLANNYA DI SITU!!!”
Contoh lain. Saya pernah mendengar demikian:
“Iya, waktu itu lagi sering-seringnya main PS. Bisa semaleman. Terus tiba-tiba aja lagi seru, PS-nya mati. Gue cabut colokanny, colok lagi ga bisa. Berkali-kali. Ampe akhirnya gue cabut colokannya terus gue doain. Lama gitu… terus gue pasang. Eh nyala! Mukjizat!”
Gue cuma bisa cengo dan berkata dalam hati: “itu sih karena panas lu pake seharian, terus lu diemin bentar, adem… berfungsi lagi”.
Di telinga gue, beberapa perkataan yang dilontarkan pemeluk agama fanatik itu terdengar tolol tingkat langit ketujuh.
Ga beda lucunya sama anak umur 1 tahun jerit-jerit kesenengan diajak ke SeaWorld mendapati betapa ajaibnya ada ikan sebesar itu.
Dan gue paling gak suka kalau dengan ketololan itu mereka mulai memaksa berpindah ke agama mereka.
Dan mulai gak suka lebih lagi kalau mereka sudah menjual sesuatu dari agama mereka. Kesembuhan, misalnya.
Gue bukan ga percaya dengan kesembuhan yang mereka jual. Gue percaya, kalau emang kita percaya bisa sembuh… maka sembuhlah kita. Itu bisa dijelaskan, dengan akal sehat, dengan ilmu pengetahuan.
Gue cuma gak suka ketika ada orang sakit yang percaya agamanya, dipaksa untuk berpindah agama demi kesembuhan.
Agama bukan berbicara soal kesembuhan. Agama berbicara tentang kasih. Agama berbicara tentang percaya. Bukan tentang kesembuhan semata.
Dan buat gue, adalah tolol ketika lu berdoa 24 jam dan tidak melakukan usaha. Kemudian lu bilang adalah mukjizat ketika ada teman yang memberikan uang secara kebetulan.
Tuhan memberikan lu kehidupan. Betul. Gue gak menyangkal.
Tapi berdoa 24 jam tidak bisa menjamin uang akan datang dengan sendirinya terus menerus.
Itu bukan mukjizat Tuhan. Itu KEBETULAN!!!
Gue tidak suka pemeluk agama yang fanatik. Bukan agamanya.