Social Intelligence – Potensi Luar Biasa Yang Tidak Disadari

Artikel ini sudah pernah dipublikasikan di kepribadianmu.com pada 2017.

Setiap orang memiliki dua tujuan hidup yang seringkali diucapkan sebagai doa ketika berulang tahun; sukses dan bahagia. Semua daya dan upaya selalu diarahkan untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Demi mencapai kedua hal ini, kita rela melakukan berbagai macam cara. Banyak orang yang rela melanjutkan studi demi mendapatkan kompetensi yang dapat digunakan untuk memperoleh kesuksesan yang lebih besar. Bahkan beberapa orang rela belajar ilmu hitam dan melakukan tindak kejahatan demi sukses dan bahagia. Padahal, tanpa kita sadari kita sudah memiliki modal yang sangat baik untuk mencapai kedua hal tersebut.

Menurut beberapa penelitian di bidang psikologi dan neurologi, manusia sudah terlahir dengan potensi untuk mencapai kedua hal tersebut, yaitu kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain atau social intelligence. Bagaimanapun, manusia disebut sebagai makhluk sosial, sehingga tidaklah aneh kalau sebenarnya manusia dibekali dengan kemampuan untuk bersosialisasi.

Dewasa ini, kita sudah sangat sering mendengar dan memahami bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual atau IQ. Untuk mencapai kesuksesan IQ berperan untuk membuat kita diterima di perusahaan favorit. Namun untuk dapat mempertahankan posisi kita di dalam perusahaan tersebut, kita juga harus memperhatikan hal-hal lainnya. Salah satu hal yang menjadi sangat penting agar kita dapat bertahan dengan baik dalam sebuah perusahaan adalah hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan kita. Semakin baik hubungan yang kita miliki dengan mereka, semakin betah kita bekerja dan semakin puas kita terhadap pekerjaan kita. Dan social intelligence membantu kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang di sekitar kita.

Social intelligence atau kecerdasan sosial didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami perasaan, pikiran, dan perilaku orang lain dan bertindak secara tepat berdasarkan pemahaman tersebut. Kemampuan ini membuat seseorang memiliki manfaat yang dapat membuat dirinya difavoritkan orang di sekitarnya.

Melalui penelitian di Eropa yang dilakukan pada tahun 2012, kecerdasan sosial dan kepemimpinan memiliki kaitan yang sangat signifikan. Orang dengan kecerdasan sosial yang tinggi mampu untuk memiliki pengaruh di lingkungannya karena ia mampu untuk memahami dan memotivasi orang di sekitarnya. Orang dengan kecerdasan sosial yang tinggi juga seringkali mampu untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Itu sebabnya, kita akan sering menjumpai bahwa orang-orang yang menjadi pemimpin, seringkali belum tentu orang yang memiliki skill teknis yang hebat. Malahan, kita sering menjumpai orang-orang “pintar” bekerja untuk orang-orang yang “pandai membangun hubungan”.

Penelitian lainnya menyebutkan bahwa orang-orang dengan kecerdasan sosial yang tinggi sangat puas terhadap pekerjaan (apapun itu) yang dilakukan. Mereka menyukai pekerjaan mereka, sikap mereka terhadap atasan dan rekan kerja sangat menyenangkan, memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dipromosikan, dan bahkan mereka rela untuk tidak dibayar karena sangat menikmati dan puas atas apa yang mereka lakukan.

Wah! Repot ya kalau ternyata kecerdasan sosial membuat kita rela untuk tidak dibayar? Justru sebaliknya! Semua hal tadilah yang justru membuat Anda dibayar lebih tinggi! Bos perusahaan mana sih yang tidak ingin memiliki karyawan yang senang dengan pekerjaan, tidak menagnggap pekerjaan sebagai beban, sikapnya menyenangkan, dan menikmati waktu bekerja?

Jadi, Social Intelligence atau kecerdasan sosial meliputi bukan hanya sekedar kemampuan untuk bersosialisasi dan membangun hubungan dengan orang lain, tetapi juga termasuk kemampuan bagaimana mengelola diri-sendiri dalam rangka beradaptasi dan menjadi “fit in” dengan lingkungannya. Tidaklah heran kalau Daniel Goleman, seorang jurnalis yang kemudian dikenal luas sebagai seorang pakar Kecerdasan Emosi (EQ), memasukkan Social Intelligence atau kecerdasan sosial ini, sebagai bagian dari kompetensi di dalam EQ itu sendiri. Bahkan, Daniel Goleman secara khusus menulis sebuah buku berjudul “Social Intelligence” yang berisi berbagai riset dan penelitian yang menunjukkan bagaimana kecerdasan sosial menjadi salah satu kompetensi penting yang dimiliki oleh semua orang-orang yang berhasil di berbagai bidang dan industri.

Jadi, saat ini yang perlu kita lakukan untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan mungkin bukan lagi (melulu) belajar mencari ilmu, apalagi ilmu hitam. Hal yang justru harus kita lakukan adalah mulai melihat bagaimana hubungan kita dengan orang lain dan melakukan apa yang dapat membuat hubungan kita dengan sekitar kita menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada salahnya untuk mulai mengasah kecerdasan sosialmu. Apalagi di era semua yang serba digital ini, fenomena yang terjadi justru generasi modern mengalami ketumpulan dalam Social Intelligence (termasuk dalam ber”social media”). Akan sangat ironis jika kita begitu “getol” bermedia sosial, tetapi sebenarnya kita malah semakin tumpul dalam bersosialisasi dan berhubungan dengan orang lain.

Sincerely,
Jessica Farolan.

Leave a comment