Buat saya, pertemuan mentoring pertama cukup membuat otak saya bekerja menyerap pengetahuan baru dan juga merefresh sebagain pengetahuan dasar yang sebelumnya pernah saya dapatkan.
Pertama-tama, mentoring dengan Mas Shafiq adalah terkait prinsip dasar dalam membuat sebuah gerakan, bukan gebrakan. Gebrakan mungkin booming di awal, tapi gerakan akan menjadi sebuah hal yang wajib dimaintain karena berkelanjutan hingga goal tercapai.
Dalam membuat sebuah gerakan, ada 3 hal yang harus diperhatikan:
- kegiatan kita harus bisa dijelaskan dalam 1 kalimat singkat yang padat informasi.
- menjelaskan bagaimana orang lain bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
- bagaimana mereka bisa menyebarkan kepada orang lain tentang kegiatan tersebut, sehingga orang lain bisa melakukan nomor 1 dan 2, serta 3 kepada orang lain lagi.
Selain itu, Mas Shafiq juga menjelaskan tentang business plan dengan bagan ajaibnya yang dapat mengidentifikasi sources lain dalam hal dana, karena untuk gerakan sosial awal seperti ini sebaiknya sponsor atau donasi (key partneship) dihindari.
Hal lain yang dijelaskan oleh Kak Angga adalah terkait barrier dalam melakukan gerakan sosial dan urgensi dalam membuat sebuah gerakan sosial (yeap, urgensi!!! Jadi inget skripsi dan konstruksi tes psikologi mendadak).
Masih terkait dengan membuat sebuah gerakan, Mas Robi memberikan banyak sekali insight dengan cerita. Dan memang, untuk bisa membuat sebuah gerakan yang mempengaruhi masyarakat, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menginspirasi mereka dengan sebuah cerita yang kuat yang melatarbelakangi gerakan tersebut. Hal ini membuat saya teringat workshop lain yang pernah saya ikuti terkait Archetype (Personal Brand Archetype Workshop for Your Career and Life). Mas Robi juga memaparkan berbagai Action barriers dan Action catalysts yang bisa dilakukan. Selain itu, berbagai hal unik terkait lingkungan juga dijelaskan oleh Pak Hasroel (menarik sekali bahwa ternyata ada berbagai hal di alam yang sebenarnya bisa kita gunakan, tapi tidak kita sadari!!!).
Mentoring kemudian dilanjutkan dengan membedah program-nya Umen, “Operasi Semut”. Kita mencoba untuk membedah dan membuat bagan business plan yang tadi sudah dijelaskan Mas Shafiq. Ide-ide seru lalu bermunculan dari Pandji, Mas Shafiq, Kak Angga, dan Mas Robi. Kita mulai dari membedah bagaimana budaya dan juga narasi apa yang ingin disampaikan terkait dengan budaya yang ada. Hal ini yang nantinya akan disampaikan ke masyarakat melalui bentuk gerakan sampai logo (mengarah ke branding). Lalu diskusi dilanjutkan hingga ke bentuk-bentuk unik gerakan yang mungkin bisa dilakukan di operasi semut ini. Operasi semut sambil shuffling? (Pandji banget ya? hahaha). Atau… operasi semut seperti flashmob? Operasi semut dengan koreografi? Kita nantikan aja dari Umen! Tapi yang pasti…. clue-nya adalah gak seru ngongkrong kalau tempat tongkrongan lu gak bersih kan? ;D
I can’t wait to experience the second meeting with you all! =D
Liputan mentoring 1 (video): http://www.facebook.com/photo.php?v=10150504891362924